Senin, 30 Januari 2017

KHMK



Lupa rasanya bermula atau berawal dari mana, sudah berapa lama dan kapankah akan berhenti mencoba.

Seperti halnya belajar berjalan yang rela terjatuh, belajar berenang yang rela tenggelam, atau seperti belajar mencinta sudah pasti rela dibenci namun tidak seperti pergi kepantai bertemu ombak, mendaki gunung di sambut awan atau mendapat cinta tanpa usaha.

Kita sisi yang berlainan, saling pandang atau berpaling itu pilihan, tanpa ada kata-kata hanya firasat yang buta.

Mau sampai kapan kita diam?

Tetes demi tetes hujan yang turun ibarat detik waktu yang berjalan mundur seolah mengisyaratkan ambil jalan mu selagi masih ada waktu!

Karna hujan kita disini, menunggu hingga tetesan terakhir.

Teringat sepenggal bait di lagunya Radja yang judulnya Tulus "jangan pernah dustai hati" repeat reff.

Atau lagunya esteh dua gelas berjudul Aku terjatuh "Hidupku terasa hampa" Back to [*]

Dari kedua bait lagu lagu tadi yang kaitannya dengan hujan ngga pernah ada! Hanya teringat saja.

Jadi saat hujan coba putar dua lagu tadi di jamin biasa saja.

Ingat, hujan memberi mu waktu untuk berpikir dan menyediakan kesempatan yang jangan di sia-sia kan. 

Back to reality


Senin, 23 Januari 2017

Hanya ada di Lok Baintan

Pasti kawan-kawan sudah tau dan sering membaca atau mendengar tentang pasar terapung, terutama pasar terapug Lok Baintan. 


Jadi, saya ga perlu menceritakan kembali apa saja tentang pasar terapung ini. Tapi tidak lupa saya mengajak kalian yang belum pernah kesini atau yang sudah pernah kesini jangan bosan untuk melestarikan budaya kita agar tidak termakan jaman. 

Nah, bagi yang sering atau sudah pernah kesini munggkin ada sedikit perubahan yang bisa kalian rasakan. apakah itu? rahasia! 
Untuk mencari tau jawabannya langsung saja cari tau sendiri. 











Rabu, 18 Januari 2017

Selasa, 03 Januari 2017

Logo dua ribu tujuh belas


Dunia dua ribu tujuh belas jangan di balik-balik menjadi tujuh belas ribu dua. Banyak harapan banyakan pencapaian banyak kehilangan banyak lagi yang lainnya.

Saat mengupas buah pisang yang dimakan malah kulitnya itu ibarat melakukan sesuatu sesuai kenyataan, namun ceritanya akan lain jika pisang yang kita kupas itu untuk orang lain maka yang tersisa hanya kulitnya. 
Tapi pantaskah jika hanya mendapat kulit pisang?.

Tak jarang suatu perjuangan hanya dilakukan oleh satu pihak, bukan menuduh bukan juga mengharuskan agar bersikap realistis tapi lebih percaya pada apa yang kita semai maka itulah yang akan kita petik. Benar?

Jadi harapan di tahun ini masih sama dengan tahun tahun yang sebelumnya yaitu menjadi lebih baik lagi.

Tahun baru logo baru.

Tujuan dari logo baru “buka ke ilumie” tapi ke arti mata yang sebenarnya yaitu melihat, melihat ke depan, melihat kebelakang, melihat sekitar, hingga melihat-lihat yang lainnya agar bisa dijadikan pelajaran pengalaman hingga bermanfaat bagi kita keluarga orang lain nusa dan bangsa.

Selamat menggantungkan harapan-harapan baru di tahun ini, namun jangan lupa untuk memperjuangkannya.


Telolet telolet teloet…….