Selasa, 27 September 2016

Candi Agung Amuntai

Saat lebaran atau libur panjang nasional, pulang kampung adalah kebiasaan bagi sebagian orang untuk mengunjungi kampung halaman, entah itu untuk liburan atau memang ada acara keluarga yang harus di hadiri seperti pernikahan dan lain sebagainya.

Nah, tahun ini tak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, setiap lebaran pasti saya pulang kampung, sekalian liburan dan mempererat jalinan silaturahmi dengan sanak keluarga. 

Nagara sebuah desa di hulu sungai tepatnya hulu sungai selatan adalah kampung halam dimana kedua orang tua saya dilahirkan.
Untuk sampai disana membutuhkan waktu sekitar 5 jam perjalanan darat dari pusat kota Banjarmasin. Ga jauh-jauh amat kan ya? hehehe

Mungkin nanti akan saya ceritakan lebih detail tentang Nagara, kampung halaman.

Namun kali ini, saya coba membagikan sedikit gambaran tentang Situs Candi Agung ada di kota Amuntai kabupaten Hulu Sungai Utara, tak jauh jaraknya dari Nagara yang hanya membutuhkan waktu dua jam perjalan darat.

Candi Agung Amuntai sendri banyak memiliki cerita-cerita bahari yang menarik untuk di simak, Candi Agung sangat identik dengan Kerajaan Daha dan Putri Junjung Buih yang diutus dari alam ghaib untuk menjadi putri di kerajaan Daha pada waktu itu.

Di situs Candi Agung ada beberapa tempat yang di keramatkan karena beberapa hal seperti tempat pertapaan, tempat mandi sang putri dan tempat - tempat serat makna lainnya.

   


Selain sebagai tempat yang penuh dengan sejarah, Area Situs Candi Agung yang dikelilingi sungai kecil pohon - pohon besar dan titian kayu ulin di sepanjang tepi sungai sangat bagus untuk mengabadikan foto bersama atau sefie.

Mungkin Situs Candi Agung bisa menjadi salah satu tujuan dalam list perjalanan wisata sejarah kalian?, Semoga situs ini akan terus terjaga hingga anak cucu bisa melihat, menilai dan melestarikan sejarah kerajaan Daha yang ada di Kalimantan Selatan.



Jumat, 09 September 2016

Setahun yang lalu

                                                                      

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya subur dengan izin Tuhan, dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”(Q.S. Al-A’raf (7) : 56-58)